Review jurnal

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-ISSN: 2338-5197 Volume 2 Nomor 2, Juni 2014 
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA SALURAN PERNAFASAN DAN PARU MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY
 FACTOR 
 Yossi Octavina, 2 Abdul Fadlil (0510076701)




LATAR BELAKANG
      Kehidupan sehari-hari masyarakat tidak menduga bahwa gejala penyakit pernafasan seperti sesak napas, batuk, tenggorokan gatal, bisa juga akan menimbulkan penyakit yang lebih serius, hal ini juga banyak dipengaruhi oleh keengganan masyarakat untuk melakukan konsultasi ke dokter. Pendidikan dokter masa kini akan melahirkan dokter masa depan yang lingkungan kerjanya tidak akan lepas dari aplikasi teknologi informasi. Kelambanan yang dirasakan banyak mahasiswa kedokteran saat melakukan kepaniteraan untuk melakukan identifikasi dan diagnosa serta menentukan tindakan medis yang tepat terhadap penyakit, lebihkhusus untuk penyakit saluran pernafasan sering dipandang sebagai halangan yang memberatkan.
      Penyakit paru dan saluran napas merupakan pernyakit yang tingkat kejadianya cukup luas dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan suku bangsa. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai penyakit seperti asma, bronkitis, TBC, batuk serta demam dalam masyarakat. Sekalipun ada beberapa penyakit paru dan saluran napas yang tidak membahayakan jiwa, namun tetap tidak boleh di anggap sepele, mengingat berbagai komplikasi yang dapat di timbulkan. Paru merupakan organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan paru sangatlah penting untuk dijaga. Mengingat fungsi dari paru sebagai pusat alat pernafasan manusia. Lingkungan yang kotor, polusi udara yang kian bertambah berat serta pola hidup tidak sehat menyebabkan penyakit paru. Sekecil apapun terserang penyakit paru selain berbahaya juga sangat menggangu aktivitas seharihari, maka dari itu lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyakit pada saluran pernafasan dan paru, misalnya zat yang berasal dari lingkungan sekitar, seperti polusi udara, bakteri, virus, dan lain sebagainya.
     Manifestasi klinis penyakit paru beberapa riwayat penyakit, pemeriksaan radiologis dan tes faal paru merupakan data yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis penyakit paru. Pada beberapa penyakit yang mengenai paru, ada beberapa keluhan-keluhan yang sering ditemukan. Keluhan-keluhan itu adalah batuk, dahak (sputum), sesak napas, batuk darah, sweezing (mengi), nyeri dada. Adapun beberapa jenis penyakit paru antara lain: Tuberculosis Paru, Bronkhiektasis, Bronchitis Kronik,
     Asma Bronkhiale, Pneumonia, dan efusi Pleura. Sedangkan penderita asma beresiko mengalami terjadi reaksi anafilaksis akibat alergi makanan fatal yang dapat mengancam jiwa. Asma juga dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia. Meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah 5 tahun dan orang dewasa pada usia sekitar 30 tahunan.
    Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut penulis mencoba membuat program sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah penyakit saluran pernafasan bagian bawah dan paru khususnya yang sering muncul dan di alami oleh manusia. Kemampuan sistem dalam mendiagnosa suatu gejala tidak 100% sama dengan diagnosa seorang dokter, masih banyak hal yang tidak pasti atau tidak konsisten sehingga dapat menyebabkan kemungkinan kesalahan dalam diagnosa. Ketidak konsistenan ini dapat menyebabkan keraguan hasil diagnosa sistem dan dapat menimbulkan sebuah pertanyaan tentang besarnya prosentase kepastian hasil diagnosa tersebut. Perhitungan ketidakpastian diperlukan dalam sistem pakar untuk dapat meyakinkan pasien (pengguna sistem) akan hasil diagnosa yang dihasilkan sehingga sistem pakar yang dibuat benar-benar seperti layaknya diagnosa seorang dokter sebagai pakar dalam bidang tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu intelektual kesehatan, mahasiswa kedokteran maupun pakar untuk mendiagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru menggunakan metode certainty factor (CF). 


TUJUAN PENULIS
Penelitian yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Saluran Pernapasan [5], membahas bagaimana menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh penderita tentang penyakit, gejala dan pengobatan penyakit pada saluran pernafasan. Sistem pakart tersebut menggunakan metode pelacakan backward chaining (pelacakan terbelakang) dengan teknik penelusuran menggunakan dept first search yang belum dilengkapi hasil diagnosa yang diperoleh sehingga dapat menimbulkan banyak hal yang tidak pasti atau konsisten.

METODE PENELITIAN
Subjek penelitian dari ini adalah membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru menggunakan metode certainty factor (CF). Langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan data dan proses analisis. Selanjutnya data tersebut diolah untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem Waterfall (Model Air Terjun) yaitu analisis dan definis persyaratan, perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi sistem (coding) dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem kemudian operasi dan pemeliharaan.

PEMBAHASANNYA
    Dari pengumpulan data yang telah dilakukan diperoleh basis pengetahuan yang berisi gejala-gejala, jenis penyakit, penyebab penyakit, dan solusi pada penyakit saluran pernafasan dan paru yang telah di verifikasi oleh pakar spesialis paru danpernafasan. Kemudian dari data – data yang telah diperoleh dijadikan sebagai acuan tabel aturan. 
    Dari masing-masing proses tahap pengembangan sistem didapatkan hasil sebagai berikut :
 a. Pengumpulan Kebutuhan Sistem Proses pengumpulan kebutuhan sistem dimulai dengan analisis kebutuhan sistem. Analisis dilakukan dengan mewawancarai dokter spesialis sebagai pakar yang berkompeten. Dari proses analisis didapat hasil data-data yang dibutuhkan untuk proses pengembangan sistem selanjutnya. Hasilnya antara lain data penyakit pada saluran pernafasan dan paru, penyebab penyakit, gejala penyakit, dan solusi untuk masing-masing penyakit.
 b. Membangun Basis Pengetahuan Dalam pembuatan dan membangun Sistem Pakar, langkah-langkah yang selanjutnya digunakan adalah menentukan basis pengetahuan (knowledge base). Dengan membentuk basis pengetahuan, berarti memasukkan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh sistem. 
     Mesin inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasar urutan dan pola tertentu, dalam hal ini menggunakan metode Forward Chaining. Penelusuran dilakukan user dengan memasukkan gejala awal yang di dapat user terhadap kemungkinan gejala penyakit yang dialami. Pembangunan mesin inferensi dibuat berdasarkan basis aturan. Perancangan pelacakan solusi suatu masalah yang digunakan adalah metode forward chaining yaitu dengan cara mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu baru diambil kesimpulan atau solusi.

SARAN
    Dari kesimpulan yang telah diambil,ada beberapa saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang;
1. Adanya pembahasan data dan informasi untuk gejala saluran pernafasan,sehingga mendapatkan ouput yang lebih baik lagi

2. Sebaiknya menggunakan metode lain sehingga dapet dijadikan pembanding guna penelitian selanjutnya


 SIMPULAN 
       Berdasarkan hasil pengembangan dan pembahasan maka dapat disimpulkan :
 1. Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru tentang sistem pakar yang mampu sebagai pendukung untuk mengambil keputusan dengan memberikan solusi untuk membantu diagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru-paru dengan jumlah penyakit 18 penyakit yang sudah di verifikasi ahli pakar (dokter spesialis pernafasan paru) dan dapat sebagai media belajar bagi mahasiswa kedokteran dan digunakan di klinik umum khususnya di daerah.
 2. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mengidentifikasi penyakit dengan mendokumentasikan informasi mengenai pengetahuan dari pakar (dokter spesialis pernafasan dan paru).

DAFTAR PUSTAKA
[1] Wijaya, Indriani., 2010, Buku Pintar Atasi Asma, Pinang Merah.Yogyakarta
 [2] Nurman A, Fajrin., 2009, Sistem Pakar untuk Menangani Penyakit Jantung dengan Metode Certainty Factor. Skripsi S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
 [3] Kusumadewi, Sri., 2003, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta.
 [4] Wijayanti, Picesa Ayu., 2009, Sistem Pakar untuk menentukan ramuan herbal pada penyakit kulit menggunakan Certainty Factor.S Skripsi S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
 [5] Santosa, Slamet., 2006,Sistem Pakar untuk Mendeteksi Penyakit Saluran Pernapasan, Skripsi S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
 [6] Rusli, Fita., 2008, Sistem Pakar untuk Mendiagnosa secara Medis Penyakit Paru Menggunakan logika Fuzzy, Skripsi S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
 [7] Junaidi, Iskandar.dr, 2010, Penyakit Paru dan Saluran Pernapasan, PT.Bhuana Ilmu Populer (kelompok gramedia). Jakarta
 [8] Fathansyah, 2002, Basis Data, CV. Informatika, Bandung.
 [9] Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. CV Andi Offset, Yogyakarta 
[10] http://www.jogjatrip.com/id/directory/MedicalSpecialist/yogyakarta/15, Dokter Spesialis di Yogyakarta, 28 Maret 2011 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT CELANA BELEL

PANTUN PENUTUP

MOTOR R2